Kamis, 31 Maret 2016

Detik2 Menyambut Kebaktian Jumat Agung di Seluruh Dunia


 

Peringatan Jumat Agung merupakan acara yang banyak dilakukan oleh pemeluk Agama Kristen di berbagai belahan dunia untuk mengenang penyaliban Yesus Kristus. Yang bertepatan pada tanggal 25 Maret yang berkaitan dengan kasih karunia Tuhan Yesus yang diberikannya kepada setiap Umat Manusia. Umat manusia hanya merasa kebaikan Tuhan Yesus tanpa mengingat kejadian yang dilakukannya. Terkadang manusia Tidak tahu diri dan melupakan Tuhan Yesus.
Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota.
Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di Alkitab. Ada yang menduga jatuh pada hari Rabu, tetapi lebih banyak yang menempatkan pada hari Jumat.
Umat juga menerima Kristus sepanjang Pekan Suci – bahkan ketika ada jiwa umat yang sedang sakit penuh dengan dosa atau hati umat yang penuh kesedihan berusaha menolak Kristus agar menjauh.
Dan umat juga menjadi Kristus. Kita mengenal perkataan “terberkatilah yang datang atas nama Tuhan”. Setelah umat menerima Kristus, seperti seorang hamba menerima segala sesuatu dari sang Raja; – darah-Nya, tubuh-Nya, jiwa-Nya, roti dan anggur dari DIA diserahkan kepada umat-Nya. Kita mengampuni diri kita sendiri dan sesama, kita melayani, dan masuk ke dalam dan ikut memikul penderitaan-Nya; kita sebagai umat-Nya menawarkan seluruh diri kita kepada Allah dan sesama kita agar kita dapat siap mati dan lahir kembali bersama Kristus.
Oleh karena itu tidaklah mungkin memuatkan semua misteri itu dalam satu kartu ucapan ‘Selamat Pekan Suci’ atau ‘Selamat Paskah’ seperti dalam kartu ucapan ‘Selamat Natal’; tidak ada cara yang ‘cukup’ untuk menyampaikan besarnya Sengsara yang telah dilalui, Kasih, dan Pengorbanan Yesus Kristus, bahkan rangkaian Pekan Suci yang kita lakukan, sepanjang satu minggu, lengkap dengan liturgi yang rumit. Namun dengan adanya Pekan Suci kita mendapat kesempatan untuk sekali lagi menjadi saksi Kristus, menerima Kristus, dan menjadi Kristus. Kapan saja dan dimana saja kita menyadari bahwa kita tidaklah sendirian, entah ketika kita sedang berjalan di bawah terik matahari, di saat kita sedang benar-benar merasa tenggelam, terduduk berjam-jam dalam merenung dan gundah di tepi tempat tidur kita; atau ketika kita sedang bergembira dengan kelahiran bayi atau sedang berduka atas kehilangan orang yang kita kasihi, kita tidak pernah sendiri, ada Yesus Kristus yang telah melalui semua itu dan DIA lakukan untuk kita. Yesus Kristus menarik kita lebih dekat satu sama lain, lebih dekat kepada Allah, dan lebih dekat, selalu, Paskah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar