Makna Kematian Tuhan Yesus Kristus dilambangkan dengan Perjamuan Kudus dengan menggunakan roti dan anggur sebagai lambang. Roti menggambarkan tubuh Yesus dan anggur menggambarkan darahnya.Yesus tahu apa yang bakal terjadi. Ia mengerti bahwa Ia tidak akan hidup
damai. Ia juga sadar bahwa hidupnya akan berakhir tragis dalam usia
30-an, dan Ia siap menghadapi kematiannya. Pada akhir kehidupannya,
Yesus beberapa kali memperingatkan para muridnya tentang penderitaan dan
kematian yang akan dialami. Ia memahami betul tentang banyak nubuat
dalam Kitab-Kitab Ibrani yang meramalkan bagaimana kehidupannya akan
berakhir. Setidaknya ada lima nubuat besar dialaminya, yakni bagaimana
Ia dikhianati, dipukul dan diludahi, dipantek, dicerca di tiang siksaan,
dan dihukum mati. Bahkan hukuman mati diterimanya melalui pengadilan
yang jauh dari rasa keadilan.Iman yang mantap adalah iman yang aktif ditengah lingkungan yang tidak
beriman, iman itu kreatif, dinamis. Iman adalah bersatu dan bersama
Kristus dalam kesaksian, persekutuan dan pelayanan. Itulah iman Kreatif
dan berdampak positif. Yesus Kristus dijadikan dosa, dikutuk Allah ( Gal
3: 13 ) dan mati ganti kita, supaya kita boleh hidup sebagai anak Allah
yang suci dan benar. Paulus dalam suratnya kepada orang Korintus
mengatakan bahwa
ia tidak hendak mengetahui apa-apa di antara
orang-orang Korintus selain Yesus Kristus yang telah tersalib itu ( 1
Kor 2:2 ). Inilah fiman yang mengandung energi. Firman Allah yang
mewujud merupakan dialog antara Allah dan manusia yang telah terjadi
pada masa tertentu dengan kelahiran Yesus di Betlehem (1 Yoh 1:1, flp
2:16, Yoh 1:4).Makna Kematian Yesus adalah untuk keselamatan bagi umat berdosa yang mau
percaya kepadaNya. Bagi Iman Kristen ada jaminan dan kepastian
keselamatan yang diterima setiap orang yang percaya kepada Yesus, ada
kepastian akan pengampunan dosa. Ada pepatah lama yang sudah cukup
terkenal:” Di kenal maka disayang, karena tak kenal maka tak sayang”.
Maka untuk itu kita harus lebih sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada
Yesus, sebab itulah arti Salib. Salib terdiri dari dua buah garis ( +) :
Garis vertical ( I ) adalah menunjuk ke atas, yaitu kepada Allah, yang
berarti bahwa kita harus membangun relasi atau hubungan yang baik dengan
Allah. Garis mendatar ( - ), garis horizontal bahwa setiap orang
Kristen itu harus membangun hubungan yang baik dengan lingkungan
hidupnya, dengan sesama manusia Rasul Paulus menghimbau agar supaya
semua orang Kristen yang percaya kepada Yesus merendahkan diri, supaya
sehati sepikir, seperasaan satu dalam kasih.(Flp .2:1-2). Hanya dengan
sikap seperti itulah sukacita sempurna tercapai. Sukacita yang sempurna
yang tercapai apabila tercipta kesatuan dan persatuan dalam Jemaat:
Sehati, sepikir dalam kasih, satu jiwa dan satu tujuan di dalam
persekutuan Jemaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar