Kamis, 31 Maret 2016

Memperingati Makna Kematian Tuhan Yesus

Makna Kematian Tuhan Yesus Kristus dilambangkan dengan Perjamuan Kudus dengan menggunakan roti dan anggur sebagai lambang. Roti menggambarkan tubuh Yesus dan anggur menggambarkan darahnya.Yesus tahu apa yang bakal terjadi. Ia mengerti bahwa Ia tidak akan hidup damai. Ia juga sadar bahwa hidupnya akan berakhir tragis dalam usia 30-an, dan Ia siap menghadapi kematiannya. Pada akhir kehidupannya, Yesus beberapa kali memperingatkan para muridnya tentang penderitaan dan kematian yang akan dialami. Ia memahami betul tentang banyak nubuat dalam Kitab-Kitab Ibrani yang meramalkan bagaimana kehidupannya akan berakhir. Setidaknya ada lima nubuat besar dialaminya, yakni bagaimana Ia dikhianati, dipukul dan diludahi, dipantek, dicerca di tiang siksaan, dan dihukum mati. Bahkan hukuman mati diterimanya melalui pengadilan yang jauh dari rasa keadilan.Iman yang mantap adalah iman yang aktif ditengah lingkungan yang tidak beriman, iman itu kreatif, dinamis. Iman adalah bersatu dan bersama Kristus dalam kesaksian, persekutuan dan pelayanan. Itulah iman Kreatif dan berdampak positif. Yesus Kristus dijadikan dosa, dikutuk Allah ( Gal 3: 13 ) dan mati ganti kita, supaya kita boleh hidup sebagai anak Allah yang suci dan benar. Paulus dalam suratnya kepada orang Korintus mengatakan bahwa
ia tidak hendak mengetahui apa-apa di antara orang-orang Korintus selain Yesus Kristus yang telah tersalib itu ( 1 Kor 2:2 ). Inilah fiman yang mengandung energi. Firman Allah yang mewujud merupakan dialog antara Allah dan manusia yang telah terjadi pada masa tertentu dengan kelahiran Yesus di Betlehem (1 Yoh 1:1, flp 2:16, Yoh 1:4).Makna Kematian Yesus adalah untuk keselamatan bagi umat berdosa yang mau percaya kepadaNya. Bagi Iman Kristen ada jaminan dan kepastian keselamatan yang diterima setiap orang yang percaya kepada Yesus, ada kepastian akan pengampunan dosa. Ada pepatah lama yang sudah cukup terkenal:” Di kenal maka disayang, karena tak kenal maka tak sayang”. Maka untuk itu kita harus lebih sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Yesus, sebab itulah arti Salib. Salib terdiri dari dua buah garis ( +) : Garis vertical ( I ) adalah menunjuk ke atas, yaitu kepada Allah, yang berarti bahwa kita harus membangun relasi atau hubungan yang baik dengan Allah. Garis mendatar ( - ), garis horizontal bahwa setiap orang Kristen itu harus membangun hubungan yang baik dengan lingkungan hidupnya, dengan sesama manusia Rasul Paulus menghimbau agar supaya semua orang Kristen yang percaya  kepada Yesus merendahkan diri, supaya sehati sepikir, seperasaan satu dalam kasih.(Flp .2:1-2). Hanya dengan sikap seperti itulah sukacita sempurna tercapai. Sukacita yang sempurna yang tercapai apabila tercipta kesatuan dan persatuan dalam Jemaat: Sehati, sepikir dalam kasih, satu jiwa dan satu tujuan di dalam persekutuan Jemaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar